Rabu, 21 Januari 2015

Fotografi makro dengan lensa kit standar 18-55mm

Assalamualaikum Wr.Wb.

Fotografi makro adalah foto obyek atau subyeknya terbilang cukup kecil, tujuannya adalah untuk mendapatkan pembesaran sehingga detail dan keindahan yang sangat menakjubkan bisa di dapatkan memalui jepretan kamera. ya contohnya kayak tetesan air, semut, belalang, capung, siput, dan target kecil lainnya.

Di Indonesia tanah air tercinta ini, menurut sorotan saya pribadi lo, itu penggila foto makro sepertinya memiliki fotografer makro terbanyak di dunia. ngak percaya, Di beberapa website atau situs internasional, kebanyakan foto makro yang memiliki rating luar biasa itu banyak berasal dari fotografer Indonesia. Masih ngak percaya, coba saja cari di internet dengan kata kunci komunitas foto makro atau macro photography community itu sangat susah di temukan kecuali di indonesia. hehehe

Oke dari pada saya banyak cing cong, mending langsung ke utama topik aja. Sejujur-jujurnya saya juga sama dengan sobat semua bahkan saya sangat-sangat baru di dunia photography apa lagi makro. kebanyakan fotografer hanya bisa mengagumi foto-foto makro yang sangat indah di pandang mata, tanpa bisa memproduksinya, kok bisa gitu. yang jelas ngambil foto makro itu ngak semudah membalikkan telapak kaki, selain lensanya suangat mahal, kesabaran seseorang juga sangat di uji dengan serangga yang ngak bisa diem. Tapi sobat jangan kawatir, itu lah untungnya jadi pemula seperti saya, saya belum memiliki yang namanya lensa makro apalagi menggunakanya, jadi tenang aja saya siap menemani sobat yang belum punya lensa makro. hehehe

Oke dari tadi saya cing cong mulu dah. jepret foto makro bisa sobat lakukan hanya dengan membalikkan lensa kit biasa yang biasanya memiliki focal lenght 18-55mm. rata-rata foto makro yang pernah saya ambil itu merupakan hasil dari membaikkan lensa kit biasa.

ada beberapa cara dalam pelaksanaannya yaitu:
  1. saat membaikkan lensa usahakan menggunakan reversed ring agar debu tidak berhasil masuk kedalam ruang sensor. kalau ngak punya reverse ring lensanya di lakban aja ke body kamera.hehehe
  2. kalau pengen hunting usahakan tidak dalam tekanan perkerjaan atau sebagainya karena yang di butuhkan adalah enjoy agar tidak emosi dengan kelakuan si target yang ngak bisa diem.
  3. makan secukupnya, agar tangan tidak bergetar yang mengakibatkan shake pada foto. dalam fotografi makro, semakin extreme pembesarannya, maka akan semakin tinggi getarannya.
  4. untuk macro close up, di sarankan menggunakan flash yang telah di pasang diffuser (penyaring cahaya,saya dulu menggunakan botol shampo tapi sekarang sudah pake kertas putih di atas lensa kamera.xixixi) bertujuan agar bisa mendapatkan detail tajam dari wajah serangga tanpa flat atau cahaya yang terlalu keras
  5. sebelum nyopot sang lensa kit, atur di mode manual dengan pengaturan ISO/100-400, F8-11, Speed, 1/80-200. semua itu tergantung penyesuaian cahaya di lapangan.
  6. perbanyak nembak foto sebelum mendapatkan hasil yang memuaskan.
  7. nah untuk macro close up atau wajah dari seekor capung,belalang, semut dan lain2 lah, itu kelemahan lensa kit adalah DOF atau ruang tajamnya sangat sempit sehingga kita tidak bisa mengambil foto wajah DOI secara fokus keseluruhan. tapi ada cara aman kok. yaitu dengan menggunakan tekhnik stacking, tekhnik stacking merupakan tekhnik di mana kita mengambil beberapa foto dengan fokus yang berurutan mulai dari depan hingga belakang wajah, kemudian dari beberapa foto tadi di jadikan satu dengan menggunakan aplikasi photoshop atau zerene stacker. nah kalau itu mohon maaf saya tidak bisa jelaskan secara rinci karena sangat panjang pelajarannya hehehe, Cari aja di youtube ya. kata kuncinya how to stack macro photo, macro stacking atau cara menumpuk foto makro gitulah maksudnya. hehehe
  8. kenali sifat serangga yang akan kita bidik, kebanyakan serangga akan sangat agresif jika kita samperin, usahakan jangan menjadi ancaman bagi mereka, bergerak dengan diam2 dan tidak terlihat terlalu mencolok merupakan ide bagus. jika ada serangga yang tidak bisa diem jangan sekali2 membunuhnya, saya pernah hampir frustasi mengambil foto wajah seekor semut, tapi kemudian saya memberikan hadian berupa air gula untuk dia minum hingga kenyang dan kemudian menyuruhnya lari hingga kecapean. hehehehe. kalau udah diem ya tinggal jepret sepuasnya kan. yang terpenting dia dalam keadaan sehat walafiat gi manapun caranya. jangan menjadi seorang fotografer monster bagi mereka.

mungkin hanya itu penjelasan singkat saya, saya mohon maaf jika belm bisa menjelaskannya secara detail karena jika di jelaskan secara rinci mngkin akan sangat panjang sekali. hehehe
semua yang saya tulis di atas merupakan berasal dari pengalaman pribadi saya sebagai fotografer pemula. tidak ada maksud lain melalui tulisan singkat dan berantakan ini melainkan ntuk berbagi semangat dan secuil ilmu kepada penggila fotografi di tanah air.


trimakasih, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar